Posted by : Anthony Hijra a.K.a Tony
Rabu, 21 Agustus 2013
Saat panik datang atau berada dalam situasi tertekan, maka seseorang
memiliki pilihan untuk melawan rasa panik tersebut atau justru melarikan
diri.Pada saat bersamaan hormon stres akan mengalir melalui sistem
tubuh, jika tidak segera diatasi hormon stres ini dapat
menimbulkan kerusakan fisik dan mental. Ada 12 sinyal yang dikeluarkan
sebagai tanda bahwa tubuh memerlukan ketenangan, yaitu:
1. Merasa pusing.
Saat
panik, seseorang tidak bisa berpikir dengan jernih. Lonjakan adrenalin
akan menyebabkan sebagian aliran darah dialihkan dari otak dan dikirim
ke otot. Hal ini akan menimbulkan rasa sakit kepala ringan.
2. Bernapas lebih cepat.
Otot-otot
tubuh membutuhkan peningkatan kadar oksigen agar bisa berfungsi dengan
baik saat panik. Satu-satunya cara untuk mendapatkan banyak oksigen
adalah dengan mempercepat proses bernapas.
3. Tidak bisa tidur.
Ketika
panik, akan muncul banyak pikiran dan perasaan cemas sehingga membuat
seseorang tetap terjaga. Sebuah proses kimia yang kompleks akan memicu
seseorang tertidur setiap malamnya, tapi proses ini akan terhambat jika
adanya hormon kortisol yang tinggi. Padahal seharusnya hormon ini berada
di tingkat terendah saat malam hari.
4. Tubuh merasa gatal dan muncul penyakit kulit.
Kelebihan
hormon kortisol saat panik akan merangsang pelepasan histamin di dalam
tubuh. Kondisi ini akan memicu timbulnya gatal-gatal di kulit atau eksim
yang tiba-tiba muncul kembali.
5. Tubuh berkeringat.
Ketika
panik, maka denyut jantung dan tekanan darah akan meningkat. Hal ini
menyebabkan seseorang berkeringat lebih banyak untuk menjaga suhu tubuh
tetap stabil.
6. Penglihatan menjadi kabur.
Ada
banyak penyebab penglihatan seseorang menjadi kabur. Tapi ketika
terjadi serangan panik, akan membuat tekanan darah tinggi yang memicu
sakit kepala dan menyebabkan penglihatan kabur.
7. Menjadi lebih sering ke toilet.
Beberapa
orang yang menderita kecemasan atau kepanikan akan membuat tubuh
kehilangan vitamin B6 dan menyebabkan seseorang menjadi sering buang air
kecil.
8. Berat badan naik atau turun.
Saat
panik menyerang beberapa orang ada yang mencoba mengatasinya dengan
cara makan yang tidak sehat atau justru tidak memiliki nafsu makan.
Kondisi ini membuat berat badan seseorang menjadi bertambah atau justru
menurun.
9. Mudah terkena sariawan.
Salah
satu penyebab sariawan adalah kekurangan vitamin B12, dan pemicunya
bisa berasal dari adanya tegangan atau kepanikan secara terus menerus.
10. Mengonsumsi alkohol lebih banyak.
Beberapa
orang ada yang mengatasi rasa paniknya dengan mengonsumsi alkohol, tapi
jika konsumsinya berlebihan akan membuat tubuh menjadi stres dan
memperburuk kondisinya.
11. Sering terkena infeksi.
Ketika
tubuh sering mengalami panik, maka secara tidak langsung tubuh selalu
berada dalam kondisi siaga. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi sistem
kekebalannya, sehingga lebih mudah terkena infeksi.
12. Tidak tertarik pada seks.
Percaya
atau tidak saat tubuh merasakan kepanikan, maka seks tidak termasuk
dalam daftar kebutuhan yang penting. Dan jika kepanikan terus menerus
terjadi, maka akan menjadi malapetaka bagi tingkat libido seseorang.
Jika mengalami kondisi tersebut,
berilah tubuh waktu untuk beristirahat atau tenang. Misalnya dengan cara
mempelajari yoga, menikmati alam, meditasi/berdiam diri dengan
mendengarkan musik yang lembut, menghirup aromaterapi yang menenangkan,
bernapas dalam-dalam atau mengonsumsi air putih.(detikhealth)